Rabu, 19 Januari 2011

Kedua kalinya pandangan hampa dan malu

          Dulu memang sempat terliat sejenak tanpa ada keberanian akan gerangan dia. kedua kalinya pandangan akan hasrat keingingan yang disertai kegelisahan menguasai jiwa dan raga seutuhnya, kini keberadaanmu menyejukkan hati dan jiwa ini, tak kuasa akan bayangmu selalu menghampiri kedudukanku yang enggan akan semuanya didepan. tapi kini kau telah memiliki semuanya yang ada pada diri ini. dan benarkah ini yang dinamakan rasa sayang? ataukah cinta? ku berharap semuanya ini terbalaskan kemurnian hati. dan khayalan jauhpun menghampiri dekapanmu tuk ingin memiliki kamu seutuhnya dan selamanya. mungkinkan ini semua hanya angan yang terdampar ditepi dan sulit menemukan akan tepian yang tak seorangpun mengayomi terpasan hati ini. tapi kayaknya dia sulit menerima akan kehadiranku, harapanku hanya mencari ketulusan hatimu tuk memiliki angan itu.
           Tak berdayanya nalar membayangimu selalu ada dalam dekapan ini, ku coba melukis namamu ditepian pasir dilaut tapi ombak menghapusnya, ku coba melukis namamu diselembar kertas tapi airpun membasahinya, pudarlah namamu, dan ku coba mengukir namamu dihati ini, tak seorangpun tau, ombak dan airpun tak sanggup menghapus dan memudarkan namamu dalam teduhnya hati ini. selalu ku simpan namamu dalam naluriku terdalam yang tak akan pernah ada seorangpun yang mengetahui namamu yang terlukis indah dihati ini. thanks ! * LIA *